PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BUDAYA
1) Sistem
Kepercayaan
a. Bagaimanakah
bentuk kepercayaan masyarakat pra sejarah terhadap orang yang telah meninggal?
b. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan animism dan dinamisme, serta bagaimana bentuk aplikasi
kepercayaan tersebut pada kebudayaan masyarakat pra sejarah di Indonesia?
c.
Apa yang dimaksud dengan kebudayaan Megalithikum?
d. Berikan
contoh budaya Megalithikum yang ada di Indonesia dan tujuan pembangunan kebudayaan tersebut bagi masyarakat tersebut
!
2) Bahasa
a. Bagaimana
asal ras-ras yang ada di Indonesia?
b. Bagaimana
perjalanan ras tersebut hingga sampai di Indonesia?
c.
Jelaskan mengapa bahasa yang ada di Indonesia
merupakan bahasa yang serumpun dengan bahasa yang ada di Indo-cina!
3) Nilai Budaya
Jelaskan maksud-maksud dari nilai
budaya yang ada pada masyarakat Indonesia pada masa itu dan berikanlah
contohnya !
a. Rasa
kebersamaan dan persatuan
b. Semangat
gotong royong dan musyawarah
c.
Prinsip kebersamaan
d. Praktik-praktik
upacara keagamaan
e.
Semangat tolong-menolong
1a. Bentuk kepercayaan masyarakat prasejarah
terhadap orang yang telah meninggal ialah kepercayaan secara animisme.
Kepercayaan animisme adalah kepercayaan
yang menganggap bahwa benda mati
maupun mati memiliki roh. Roh pada manusia disebut nyawa. Jika manusia itu mati
maka nyawa tersebut disebut arwah karena telah meninggalkan badan manusia untuk
selama-lamanya. Arwah orang-orang
terkemuka seperti kepala suku, kyai, pendeta, dan lain-lain dianggap suci.
Demikian pula arwah nenek moyang, mereka sangat menghormati arwah nenek moyang
dengan cara memujanya di atas gunung/bukit serta mengadakan upacara-upacara
selamatan tertentu demi menjaga hubungan dengan arwah nenek moyang.
1b. Animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh.
Kepercayaan ini menganggap bahwa setiap benda yang ada di bumi memiliki jiwa
yang harus dihormati supaya tidak mengganggu aktivitas manusia melainkan
membantu.
Penerapan:
- Membuat patung-patung pemujaan
nenek moyang biasanya di atas gunung atau bukit.
-Kepercayaan animisme juga
mempercayai bahwa arwah dapat memasuki tubuh hewan. Misalanya di Nias
mempercayai bahwa tikus yang keluar masuk dari rumah merupakan arwah dari
wanita yang telah mati beranak.
-Roh-roh orang mati juga dapat
merasuki harimau atau babi sehingga dapat membalaskan dendam pada musuhnya
semasa hidup.
Dinamisme adalah
kepercayaan pada roh nenek moyang yang
dimasukkan dalam suatu benda ( contoh: keris) sehingga memiliki kekuatan gaib
serta dianggap suci.
Penerapan: pusaka, keris, gamelan,
dll dianggap suci dan memiliki kekuatan gaib oleh masyarakat dan dianggap dapat
memberikan pengaruh baik bagi masyarakat itu sendiri misalnya kesuburan tanah,
hilangnya wabah penyakit, menolak malapetaka, dan sebagainya.
1c. Kebudayaan megalithikum adalah
adalah kebudayaan yang pada umumnya menghasilkan bangunan-bangunan dari batu
besar yang fungsinya untuk kegiatan-kegiatan religius atau praktik keagamaan
(misalnya pemujaan roh nenek moyang).
A.M, Sardiman.2007.SEJARAH 1 SMA
KELAS X.Jakarta: Quadra.
1d. Contoh budaya megalithikum dan
tujuan pembangunan kebudayaan bagi masyarakat:
-
Menhir :
merupakan tiang batu sebagai tanda peringatan serta lambang kesuburan.
Fungsinya untuk upacara menghormati roh nenek moyang. Terdapat di Pasemah,
Sumatera Selatan.
-
Dolmen : merupakan meja dari batu sebagai tempat
meletakkan sesaji untuk pemujaan roh nenek moyang. Terdapat di Pasemah,Sumatera
Selatan; Bondowoso; Merawan, Jawa Timur.
-
Sarkofagus : keranda batu / peti mayat yang berbentuk
menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Fungsinya untuk menyimpan
jenazah. Terdapat di Bali dan Sumatera.
-
Kubur batu : fungsinya sebagai peti mayat. Terbuat
dari lempengan batu yang disusun persegi empat
serta bagian alas dan sisi atasnya. Terdapat di Cepari Kuningan;
Cirebon,Jawa Barat; Wonosari,Yogyakarta;
Cepu,Jawa Timur.
-
Punden berundak : adalah bangunan dari batu yang
disusun bertingkat-tingkat. Fungsinya untuk memuja roh nenek moyang. Terdapat
di Cisolok, Sukabumi.
-
Arca-arca : arca/patung yang terbuat dari batu.
Fungsinya untuk menggambarkan nenek moyang yang menjadi pujaan.
-
Waruga : peti jenazah kecil berbentuk kubus yang
memiliki penutup dari batu lain. Fungsinya untuk mengubur jenazah. Terdapat di
Minahasa.
A.M, Sardiman.2007.SEJARAH 1 SMA
KELAS X.Jakarta: Quadra.
2a. Teori Out of Yunnan mengatakan bahwa di masa
neolithikium (2000SM-200SM) terjadi migrasi secara bergelombang dari Asia
bagian Utara ke Asia bagian Selatan. Lalu manusia-manusia hidup menyebar
mulai Madagaskar, Pulau Paskah Chili, Kepulauan Foromosa di Taiwan, dan
Selandia Baru. Teori ini ditemukan berdasarkan benda-benda arkeolog budaya
megalithikum yang memiliki persamaan
antara Asia Tenggara dan beberapa wilayah pasifik. Menurut Drs. Mohamad Ali
nenek moyang Indonesia berasal dari Yunnan, Cina Selatan (ras Monogloid) yang
datang secara bergelombang (gelombang I sekitar 3000 SM-1500 SM dengan perahu
bercadik satu dan gelombang II sekitar 1500 SM-500 SM dengan perahu bercadik
dua).
2b. Orang-orang Yunnan melakukan migarsi ke arah
barat (Madagaskar) serta ke arah timur (Filipina dan Formosa). Lalu menyebar ke
Indonesia yang terbagi menjadi dua jalur. Pertama, dari Yunnan ke Hilir Sungai
Salwin (Teluk Tonkin), lalu ke Malaka, dilanjutkan Sumatera, Jawa, Kalimantan,
dan Nusa Tenggara. Kedua, dari arah timur setelah sampai di Kepulauan Filipina,
dilanjutkan ke Minahasa, Halmahera, Irian, Kepulauan Maluku. Orang-orang yang
berpindah dari Yunnan ke Indonesia disebut sebagai nenek moyang Bangsa
Indonesia (Proto Melayu).
A.M, Sardiman.2007.SEJARAH 1 SMA
KELAS X.Jakarta: Quadra.
2c. Bahasa yang ada di Indonesia
serumpun dengan bahasa yang ada di Indo-Cina karena setelah kedatangan nenek moyang Indonesia hubungan antarmanusia
purba terjalin baik karena berasal dari satu rumpun ras Mongoloid serta
didukung oleh pola budaya dan adanya alat komunikasi (yaitu bahasa yang
serumpun). Sehingga bahasa yang digunakan orang Kepulauan Indonesia termasuk
rumpun bahasa Melayu Polinesia.
A.M, Sardiman.2007.SEJARAH 1 SMA
KELAS X.Jakarta: Quadra.
3a. Rasa kebersamaan dan persatuan :
terdapat diantara keluarga serta masyarakat dan cinta pada tempat kelahiran
yang menjadi dasar rasa nasionalisme. Contoh : masyarakat prasejarah hidup
berkelompok sehingga mereka saling menjaga kebersamaan misalnya membangun rumah
bersama (bukti : adanya bangunan-bangunan megalithikum yang membutuhkan
gotong-royong dan kebersamaan).
3b. Semangat gotong royong dan
musyawarah: terdapat diantara anggota masyarakat serta mengenal prinsip-prinsip pemilihan seorang pemimpin
yang menjadi dasar munculnya demokrasi. Contoh : pemilihan pemimpin masyarakat dalam
pertanian dan perburuan.
3c. Prinsip kebersamaan : prinsip ini
akan menjadi bibit sosialisme yang kemudian berkembang menjadi sosialisme
religius di Indonesia. Contoh: adanya pembagian tugas sesuai tenaga dan
kemampuan saat berburu antara laki-laki dan perempuan.
3d. Praktik-praktik upacara keagamaan : masyarakat
prasejarah sangat mengutamakan hal ini terbukti dari sikap mereka yang
menghormati dan memuja roh nenek moyang selain itu mereka juga mempercayai
bahwa terdapat kekuasaan lain di luar dirinya yang mengawali nila-nilai
keagamaan. Contoh : memuja roh nenek
moyang dengan membuat patung pemujaan.
3e. Semangat tolong menolong : adalah
nilai budaya yang sudah dikenal oleh masyarakat prasejarah yang menjadi
cikal-bakal perikemanusiaan. Contoh : jika
ada warga yang meninggal masyarakat di daerahnya akan membantunya, misalnya
membantu dalam proses penguburan jenazah.
A.M, Sardiman.2007.SEJARAH 1 SMA
KELAS X.Jakarta: Quadra.